Kebanyakan warga RI ternyata merasa tidak puas dengan tingkat kesetaraan ekonomi saat ini. Hal itu tertuang dalam survei lembaga riset dan agensi public relations, Praxis, pada Juli 2023.
Sebanyak 52,6% dari total responden mengaku tidak puas. Rinciannya, 11,73% sangat tidak puas dan 40,88% mengaku tidak puas.
Lalu responden yang merasa puas tercatat sebanyak 18,23%. Rinciannya, 3,07% merasa sangat puas dan 15,16% merasa puas.
Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu sebesar 29,15%.
Praxis menyebut, bila dibandingkan daerah lainnya, responden di Jakarta yang paling banyak merasa puas terhadap kesetaraan pendapatan di Indonesia, yakni 25%.
Selain itu, Praxis melihat tingkat pendidikan memengaruhi pilihan kepuasan atau ketidakpuasan. Praxis menyebut, responden lulusan S2/S3 paling merasa tidak puas.
"Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, tingkat ketidakpuasan semakin meningkat karena responden semakin kritis," tulis tim riset dalam laporan yang diterima Databoks, Jumat (4/8/2023).
Sebagai catatan, kuisioner dalam topik ini menggunakan pertanyaan tertutup dengan memilih satu jawaban.
Survei ini melibatkan 1.108 responden yang tersebar di 12 provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Banten, Sumatra Selatan, Lampung, Riau, dan Sulawesi Selatan.
Adapun proporsi responden perempuan sebanyak 62,45% dan laki-laki 37,55%. Tingkat pendidikan responden paling banyak di bawah SD/SMP/SMA, serta S1.
Survei dilakukan pada 14-17 Juli 2023, dengan metodologi proporsional multistage random sampling. Toleransi kesalahan atau margin of error sekira 2,5% dengan tingkat kepercayaan 90%.
(Baca juga: Ketimpangan Ekonomi di Indonesia Meningkat pada Maret 2023)