Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Indonesia mencapai Rp5.638,9 triliun pada kuartal III 2024.
Jika diukur atas dasar harga konstan (ADHK) nilainya setara Rp3.279,6 triliun, tumbuh 4,95% dibanding kuartal III tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pada kuartal III 2024 perekonomian Indonesia masih berpusat di Pulau Jawa, yang berkontribusi sebesar 56,84% terhadap PDB nasional.
Kontributor terbesar berikutnya adalah Pulau Sumatra yang menyumbang 22,30%, diikuti Kalimantan 8,15%, Sulawesi 7,23%, Bali dan Nusa 2,82%, serta Maluku dan Papua 2,66%.
Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menjelaskan, secara spasial ekonomi tetap tumbuh di seluruh wilayah Indonesia.
Adapun Maluku dan Papua mencetak laju ekonomi tertinggi, yaitu sebesar 6% (yoy) pada kuartal III 2024.
"Sumber pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua ini ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi," kata Amalia dalam konferensi pers, Selasa (5/11/2024).
Kemudian laju pertumbuhan ekonomi di Sulawesi sebesar 5,87% (yoy), Bali dan Nusa Tenggara 5,28% (yoy), Kalimantan 5,20% (yoy), Jawa 4,92% (yoy), serta Sumatra 4,48% (yoy).
(Baca: IMF Prediksi Ekonomi Era Prabowo Stagnan 5,1% hingga 2029)