Kondisi infrastruktur internet di Kalimantan Timur pada saat ini dinilai meningkat dibandingkan lima tahun lalu. Temuan ini berdasarkan survei persepsi para responden dalam laporan Status Literasi Digital di Indonesia 2022, riset kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC).
Tercatat, proporsi responden yang mengatakan kondisi kecepatan internet di Kalimantan Timur pada 2022 meningkat dibandingkan 2017 yaitu sebanyak 61,5%. Proporsi tersebut lebih tinggi ketimbang responden yang mengatakan kondisinya sama saja yaitu 17%.
Di sisi lain, ada pula sebanyak 20% responden yang mengatakan kondisi kecepatan internet di Kalimantan Timur pada 2022 menurun dibandingkan lima tahun lalu.
“Walaupun di Kalimantan Timur sebagian besar menganggap terdapat peningkatan kecepatan internet pada lima tahun terakhir, namun jumlah tersebut tidak sebesar rata-rata nasional,”kata tim Kementerian Kominfo dan KIC dalam laporannya.
Adapun proporsi responden yang mengatakan kondisi kecepatan internet nasional pada 2022 meningkat dibandingkan 2017 sebanyak 74%. Lalu, diikuti responden yang mengatakan kondisinya sama saja 20,9% dan menurun 5%.
Survei itu juga menunjukkan, terjadi peningkatan cakupan/jangkauan internet di Kalimantan Timur dalam lima tahun terakhir.
(Baca juga: Skor Indeks Literasi Digital Kalimantan Timur Lebih Tinggi dari Rata-rata Nasional)
Tercatat, proporsi responden yang menganggap ada kenaikan jangkauan internet di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2022 dibandingkan 2017 sebanyak 61,5%. Lalu, diikuti responden yang menilai kondisinya sama saja 20% dan menurun 18,5%.
Sementara, proporsi responden yang menilai ada kenaikan jangkauan jaringan internet secara nasional pada periode yang sama mencapai 74,1%. Proporsi ini lebih tinggi dari Kalimantan Timur.
Lalu, diikuti proporsi responden yang menilai kondisi jangkauan jaringan internet secara nasional dalam lima tahun terakhir sama saja 21,6% dan menurun 4,4%.
Kementerian Kominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota Indonesia.
Survei dilaksanakan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.
Responden memiliki beragam latar belakang dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. Laporan lengkap mengenai survei ini dapat diakses dan diunduh melalui tautan https://survei.literasidigital.id/.
(Baca juga: Ini Perbedaan Literasi Digital di Indonesia Bagian Barat, Tengah, dan Timur)