Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai perekonomian Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) harga berlaku mencapai Rp5.536,5 triliun pada kuartal II 2024.
Jika diukur berdasarkan harga konstan, nilai PDB Indonesia kuartal II 2024 mencapai Rp3.231,0 triliun, tumbuh 5,05% disbanding kuartal II tahun lalu (year-on-year/yoy).
(Baca: Proyeksi IMF, Ekonomi Indonesia 2024 Berpeluang Stabil)
Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya.
Angkanya pun bervariasi jika dipecah per kawasan. Pada kuartal II tahun ini pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di Maluku-Papua yang mencapai 8,45% (yoy).
Kemudian perekonomian Bali-Nusa Tenggara tumbuh 6,84% (yoy), Sulawesi tumbuh 6,07% (yoy), Kalimantan tumbuh 5,22% (yoy), Jawa tumbuh 4,92% (yoy), dan Sumatra tumbuh 4,48% (yoy).
Jika dilihat per lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum, yaitu 10,17% (yoy); sedangkan yang terendah di sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang yang hanya tumbuh 0,84% (yoy).
(Baca: Kinerja Sektor Manufaktur RI Turun 12 Tahun Beruntun)