Di tengah gempuran pemecatan pegawai massal, Walmart, perusahaan retail besar Amerika Serikat, tetap bertahan dengan 2,3 juta pegawainya. Jumlah pegawai ini ditaksir jadi yang terbanyak di dunia.
Walmart sendiri memiliki lebih dari 10 ribu gerai di 27 negara, di bawah 69 nama yang berbeda dan situs e-commerce di 10 negara.
Di tengah pandemi Covid-19 pada 2021 lalu, ritel raksasa ini justru menaikkan gaji 565 pegawainya.
Dikutip dari CNN Business, Presiden sekaligus CEO Walmart, John Furner mengaku selama beberapa tahun sebelumnya juga telah menaikkan upah kepada 1,2 juta pekerja paruh waktu di Amerika Serikat.
Dengan jumlah pegawai dan gerai sebanyak itu, berapa pendapatan Walmart dari tahun ke tahun?
Data Companies Market Cap menunjukkan, selama 10 tahun terakhir, pendapatan Walmart memang terus naik. Meskipun perusahaan itu pernah naik tipis pada 2014-2015, dengan masing-masing angka US$484,02 miliar dan US$484,60 miliar.
Era pandemi, pendapatan Walmart justru tetap tinggi. Pada 2020 tercatat US$548,74 miliar dan pada 2021 mencapai US$571,96 miliar.
Data terakhir, pada 2022 lalu perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar US$600,11 miliar.
Walmart pun masuk urutan ke-18 sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, mencapai US$378,14 miliar.
Berikut pendapatan Walmart selama 10 tahun terakhir yang dicukil dari Companies Market Cap:
- 2013: US$474,73 miliar
- 2014: US$483,79 miliar
- 2015: US$484,02 miliar
- 2016: US$484,60 miliar
- 2017: US$495,01 miliar
- 2018: US$511,87 miliar
- 2019: US$521,08 miliar
- 2020: US$548,74 miliar
- 2021: US$571,96 miliar
- 2022: US$600,11 miliar
(Baca juga: Terbesar di Dunia, Jumlah Karyawan Walmart Capai 2,2 Juta Orang pada 2021)