PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membukukan laba bersih sebesar Rp 5,95 triliun pada 2020. Nominal tersebut naik 39,3% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,27 triliun pada 2019.
Menurut Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, laba perusahaan setrum itu terdongkrak karena efisiensi selama pandemi virus corona Covid-19. Efisiensi berlaku di sisi teknis dan operasional serta inovasi dalam Program Transformasi PLN yang berlangsung sejak April 2020.
Meski demikian, pendapatan usaha perusahaan pelat merah tersebut menyusut 3,95% yang setara dengan Rp 14,19 triliun. Dari Rp 359,6 triliun pada 2019 turun menjadi Rp 345,41 triliun pada tahun lalu.
Dari jumlah itu, pendapatan penjualan tenaga listrik tercatat turun 0,42% menjadi Rp 274,9 triliun. Pendapatan subsidi tercatat sebesar Rp 48 triliun yang menjangkau 37 juta pelanggan. Semendata, kompensasi sebesar Rp 17,9 triliun untuk 42 juta pelanggan.
(Baca: Realisasi Subsidi Listrik Naik 44,5% pada 2020)
Demi mendorong pendapatan perusahaan, PLN berupaya memperluas pelayanannya dengan membangun layanan internet dan infrastruktur kendaraan listrik. Layanan itu dapat diakses melalui Super Apps PLN Mobile.