Raksasa e-commerce Amerika, Amazon, mencatatkan laba bersih sebesar US$ 3,2 miliar pada kuartal III 2021. Laba ini setara dengan US$ 6,12 per saham.
Laba bersih tersebut menurun 59,4% dari US$ 7,8 miliar pada kuartal II 2021. Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya turun 50,2% dari US$ 6,3 miliar.
Penurunan kinerja keuangan Amazon dipengaruhi oleh adanya ketidakpastian ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19. Selain itu, adanya kekurangan pasokan tenaga kerja, peningkatan biaya upah, masalah rantai pasokan global, dan peningkatan biaya pengiriman dan pengiriman.
Kendati demikian, Amazon memperkirakan penjualannya meningkat pada kuartal selanjutnya. Penjualan bersih pada kuartal IV 2021 antara $130,0 miliar dan $140,0 miliar, atau tumbuh antara 4% dan 12% dibandingkan dengan kuartal keempat 2020.
Perkiraan tersebut mengantisipasi dampak yang tidak menguntungkan sekitar 60 basis poin dari nilai tukar mata uang asing. Ini dengan asumsi tidak ada akuisisi bisnis tambahan, restrukturisasi, atau penyelesaian hukum yang diselesaikan.
(Baca: Ungguli Apple, Amazon Jadi Merek dengan Valuasi Tertinggi di Dunia pada 2021)