Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, volume ekspor batu bara Indonesia mencapai 379,70 miliar kilogram (kg) sepanjang Januari-November 2023.
Volume itu tumbuh 5,44% dari periode sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar 360,11 miliar kg pada Januari-November 2022.
Meski volumenya naik, nilai ekspornya turun 26,03% dari US$46,76 miliar pada 2022 menjadi US$34,59 pada 2023.
Sedikitnya ada 10 negara tujuan utama ekspor atau pembeli terbanyak batu bara Indonesia pada Januari-November 2023.
Urutan pertama ditempati oleh India dengan volume 108,93 kg pada November 2023. Berkurang 1,11% dari pengiriman sebelumnya yang sebesar 110,15 kg pada November 2022. Nilai ekspor batu bara ke India mencapai US$7,25 miliar pada November 2023.
Kedua ada China dengan volume 81,68 miliar kg pada perhitungan akhir November 2023. Volumenya naik 17,22% (yoy) dari sebelumnya 69,68 miliar kg.
Ketiga, Filipina sebesar 36,11 miliar kg pada November 2023. Volumenya juga naik 17,01% (yoy) dari sebelumnya yang sebesar 30,86 miliar.
Keempat ada Malaysia sebesar 28,14 miliar kg atau naik 11,59% (yoy) dan kelima Korea Selatan sebesar 25,28 miliar kg atau turun 2,09% (yoy).
Sisanya ada Jepang, Vietnam, Taiwan, Thailand, dan Bangladesh.
Berikut daftar lengkap 10 negara tujuan utama ekspor batu bara Indonesia pada Januari-November 2023:
- India 108.932.573.918 kg.
- China 81.682.867.646 kg
- Filipina 36.114.708.569 kg.
- Malaysia 28.144.019.866 kg.
- Korea Selatan 25.284.445.125 kg.
- Jepang 25.278.202.005 kg.
- Vietnam 19.795.981.365 kg.
- Taiwan 15.119.420.016 kg.
- Thailand 11.935.511.362 kg.
- Bangladesh 11.868.479.442 kg.
(Baca juga: Ember Climate: Emisi Metana Batu Bara Diduga Tak Dilaporkan Sepenuhnya)