Menurut laporan Renewable Energy Statistics 2023 dari Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), kapasitas energi baru-terbarukan (EBT) Indonesia merupakan yang terbesar kedua di Asia Tenggara pada 2022.
Kapasitas EBT Indonesia pada 2022 tercatat mencapai 12,6 ribu megawatt (MW), setara 12,28% dari total kapasitas EBT Asia Tenggara yang mencapai 102,62 ribu MW.
Menurut IRENA, mayoritas kapasitas EBT Indonesia pada 2022 berupa hydropower atau tenaga air, yakni 6,68 ribu MW atau 53,08% dari total kapasitas nasional.
Kapasitas EBT Indonesia berikutnya berasal dari bioenergy (24,5%), geothermal atau energi panas bumi (18,72%), solar energy alias energi surya (2,48%), dan wind energy atau tenaga angin (1,22%).
"Data kapasitas energi terbarukan yang ditampilkan di sini mewakili kapasitas pembangkitan maksimum neto dari pembangkit listrik dan instalasi lain yang menggunakan sumber energi terbarukan untuk menghasilkan listrik," kata IRENA dalam laporannya.
Adapun pada 2022 posisi teratas ditempati oleh Vietnam dengan kapasitas energi terbarukan 45,32 ribu MW, atau sekitar 44,16% dari total kapasitas EBT di kawasan ASEAN.
Sementara Timor Leste menempati urutan terbawah di kawasan ini, dengan kapasitas energi terbarukan hanya 1 MW sampai akhir tahun lalu.
Berikut daftar lengkap kapasitas energi terbarukan di negara Asia Tenggara pada 2022:
- Vietnam: 45,32 ribu megawatt
- Indonesia: 12,60 ribu megawatt
- Thailand: 12,19 ribu megawatt
- Laos: 9,62 ribu megawatt
- Malaysia: 9,04 ribu megawatt
- Filipina: 7,66 ribu megawatt
- Myanmar: 3,46 ribu megawatt
- Kamboja: 1,84 ribu megawatt
- Singapura: 846 megawatt
- Brunei Darussalam: 5 megawatt
- Timor Leste: 1 megawatt
(Baca: Kapasitas Energi Terbarukan Indonesia Terus Meningkat dalam Sedekade Terakhir)