Laporan Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghimpun sejumlah provinsi yang memiliki kapasitas produksi biodiesel terbesar di Indonesia pada 2023.
Terbesar adalah Riau dengan kapasitas 5,09 juta kiloliter (KL). Kedua adalah Jawa Timur, sebesar 3,93 juta kl.
Kalimantan Timur menyusul di posisi ketiga dengan volume kapasitas 2,54 juta kl. Keempat dan kelima, yakni Kalimantan Selatan sebesar 1,70 juta kl dan Lampung sebesar 1,48 juta kl.
Sisanya ada Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Batam, hingga Sumatera Barat seperti terlampir pada grafik.
(Baca juga: Produksi Biodiesel Indonesia Bertambah Lagi pada 2023)
Melansir Katadata.co.id, Kementerian Pertanian mengaku telah menyiapkan industri bahan bakar minyak nabati atau biofuel dalam meningkatkan produksi biodieselnya untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini untuk mendukung program campuran biodiesel 50% atau B50 dalam bahan bakar solar, yang diusung presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Sekarang perusahaannya sudah siap. Kita siapkan dari sekarang perusahaan yang nantinya seperti arahan Bapak Presiden (Joko Widodo) dan presiden terpilih [Prabowo Subianto] itu kita capai B50 ke depan," kata Amran di Jakarta, Jumat (19/7/2024).
Amran mengatakan pemerintah telah mempersiapkan industri biofuel untuk mendukung program B50. Program ini merupakan inisiatif untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar nabati hingga 50% dari total konsumsi bahan bakar solar di dalam negeri.
Amran tidak menjelaskan lebih rinci mengenai lokasi dan daerah industri yang telah disiapkan untuk mendukung program tersebut. Dia hanya memastikan industri telah siap memproduksi bahan bakar nabati untuk kebutuhan B50.
Saat ini, produksi biofuel Indonesia mencapai 46 juta ton per tahun, dengan sekitar 26 juta ton diekspor ke pasar global. Sementara itu, negara masih mengimpor sekitar 5,3 juta ton solar setiap tahunnya.
Menurutnya, program B50 bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor solar dengan menggantikannya dengan biofuel yang berasal dari minyak sawit mentah (CPO). Harapannya implementasi program B50 nanti tidak hanya mengurangi ketergantungan impor solar, tetapi juga dapat meningkatkan harga CPO di pasar internasional.
(Baca juga: Cilacap Jadi Kilang Minyak Terbesar Indonesia pada 2023)