Pendanaan usaha startup di bidang teknologi keuangan atau financial technology (fintech) terus berkurang sejak awal tahun ini.
Menurut laporan State of Fintech terbaru dari CB Insights, pendanaan fintech di skala global pada kuartal III 2022 berjumlah US$12,9 miliar.
Angka tersebut berkurang 38% dibanding kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/qoq) bahkan anjlok 64% dibanding kuartal III 2021 (year-on-year/yoy).
"Ini adalah posisi terlemah untuk sektor fintech sejak kuartal IV 2020. Pendanaan turun seiring dengan perekonomian yang bergerak menuju resesi dan investor yang menggelontorkan modal lebih sedikit," kata CB Insights dalam laporannya.
Menariknya, di tengah tren yang sedang menurun ini ada satu perusahaan fintech Indonesia yang mampu meraih pendanaan jumbo, yaitu DANA.
Menurut data CB Insights, pada kuartal III 2022 DANA memperoleh suntikan modal US$555 juta dari Lazada dan Sinar Mas Indonesia. Ini menjadikan DANA sebagai perusahaan fintech penerima pendanaan terbesar ke-2 di skala global.
Di atas DANA ada Klarna, perusahaan teknologi keuangan asal Swedia yang menerima pendanaan US$800 juta pada periode sama.
Jika dilihat secara kumulatif, pada kuartal III 2022 pendanaan fintech paling besar berasal dari wilayah Amerika, yakni US$5,1 miliar. Diikuti pendanaan fintech di wilayah Eropa US$3,5 miliar dan Asia US$3,3 miliar.
(Baca: Ini Sektor Usaha Startup yang Sukses Menarik Investor Besar di ASEAN)