Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan mencatat, nilai transaksi lelang dalam negeri mencapai Rp44,34 triliun pada 2023. Jumlahnya melampaui target lelang pada 2023, yaitu Rp33 triliun.
Nilai tersebut naik 20,54% (year-on-year/yoy) yang membukukan Rp35,23 triliun pada 2022. Capaian ini sekaligus yang tertinggi dalam sejarah penyelenggaraan lelang di Indonesia.
"Lelang terus meningkat dari 2018, ini tandanya minat masyarakat terhadap lelang meningkat, apalagi sekarang kami pakai platform yang akuntabilitasnya sangat dijaga," kata Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto dalan keterangannya, diwartakan Antara, Kamis (25/1/2024).
Menurut sumbernya, nilai transaksi lelang tersebut paling banyak berasal dari pelaksanaan sukarela, termasuk yang diselenggarakan oleh Pejabat Lelang Kelas II yakni senilai Rp18,71 triliun. Proporsinya mencapai 42% dari total transaksi lelang sepanjang tahun lalu.
Lengkapnya, berikut nilai transaksi lelang Indonesia pada 2023 menurut sumbernya:
- Pejabat Lelang Kelas II: Rp18,71 triliun
- Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT): Rp11,78 triliun
- Lelang barang rampasan atau sitaan kejaksaan: Rp2,23 triliun
- Lelang harta pailit: Rp1,82 triliun
- Lelang barang milik negara/daerah (BMN/D) selain bea cukai: Rp748,5 miliar
- Lelang eksekusi pengadilan: Rp414,63 miliar
- BMN tegahan kepabeanan dan cukai: Rp28,96 miliar
- Eksekusi pajak pusat/daerah: Rp13,55 miliar
- Panitia urusan Piutang Negara (PUPN) termasuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI): Rp31,84 miliar
- Aset eks kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA): Rp3,83 miliar
Di samping itu, penyelenggara lelang tahun lalu telah berkontribusi bagi penerimaan negara sebesar Rp4,59 triliun.
Dari jumlah tersebut, Rp4,37 triliun tercatat sebagai penerimaan negara yang terdiri dari hasil bersih lelang senilai Rp3,06 miliar, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lelang Rp974 miliar, dan penerimaan pajak Rp330 miliar. Sisanya, sebanyak Rp200 miliar berupa pajak daerah.
(Baca juga: Lampaui Target, Realisasi Investasi 2023 Capai Rp1.418 Triliun)