Kementerian Keuangan melaporkan realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.974,7 triliun hingga akhir September 2022. Capaian ini naik 45,7% dibandingkan pendapatan September tahun lalu (year-on-year/yoy) yang besarnya Rp1.355 triliun.
Tingginya pendapatan negara pada September 2022 ditopang oleh realisasi penerimaan pajak yang naik 54,2% (yoy) menjadi Rp1.310,5 triliun. Diikuti realisasi kepabeanan dan cukai yang naik 26,9% (yoy) menjadi Rp232,1 triliun, serta realisasi penerimaan negara bukan pajak alias PNBP yang naik 34,4% (yoy) menjadi Rp431,5 triliun.
"Sisi pendapatan semuanya hijau, positif, tinggi, yang menggambarkan pemulihan ekonomi yang cukup baik, reform yang kita lakukan, dan juga harga komoditas yang meningkat. Ini semua menjadi cerita yang positif dari APBN kita," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (21/10/2022).
"Ini menggambarkan APBN kita yang mulai sehat dan menggambarkan kemampuan kita untuk menciptakan bantalan terhadap APBN dari gejolak-gejolak global, dari harga komoditas, inflasi, suku bunga, dan penguatan dolar," lanjutnya.
Sementara itu, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp1.913,9 triliun per September 2022. Nilai ini tumbuh 5,9% (yoy) dari realisasi belanja September 2021 yang besarnya Rp1.806,9 triliun.
Dengan pendapatan yang lebih besar ketimbang belanja, Indonesia kembali mencetak surplus APBN untuk kesembilan kalinya pada tahun ini. Surplus APBN pada September 2022 mencapai Rp60,9 triliun atau setara dengan 0,33% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
(Baca: APBN RI Kembali Kantongi Surplus 9 Bulan Beruntun hingga September 2022)