Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun data dari Tourism Satellite Account terkait nilai ekonomi dan kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Lempar balik 2016, nilai ekonomi pariwisata mencapai Rp576,7 triliun. Sedangkan kontribusinya sebesar 4,65% terhadap PDB.
Setahun berselang, nilainya naik lagi menjadi Rp635,3 triliun. Akan tetapi, kontribusinya naik tipis, yakni 4,67% pada 2017.
Sejatinya secara tren, sejak 2016 nilai dan kontribusi pariwisata kerap meningkat. Sampai pada 2019, nilainya cukup naik signifikan, yakni Rp786,3 triliun dan kontribusinya sebesar 4,97%.
Namun pada 2020, saat pandemi Covid-19 mewabah dan seluruh aktivitas diperketat, nilai ekonominya hanya Rp346 triliun. Kontribusinya anjlok hingga 2,24%.
BPS menyebut, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) memperkirakan pandemi Covid-19 telah mengakibatkan hilangnya PDB dunia sebesar 1,5% hingga 2,8%.
Sepanjang Januari-Mei 2020, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia pun turun drastis hingga 56% dan pendapatan ekspor pariwisata hilang hingga US$320 juta.
Covid-19 juga mengancam hilangnya 100-120 juta pekerjaan di sektor pariwisata. Seperti yang diketahui, sektor pariwisata sebagian besar berbasis padat karya dan kegiatan usahanya berskala kecil dan menengah.
BPS menyebut, negara kepulauan dan negara berkembang yang mengandalkan sektor pariwisata untuk menopang perekonomiannya diperkirakan merasakan dampak terbesar akibat pandemi Covid-19.
"Di Indonesia, pariwisata merupakan sektor yang memiliki peran sangat penting, sehingga adanya pandemi Covid-19 memberikan pengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan," tulis BPS dalam laporannya yang berjudul Statistik Pengeluaran Wisatawan Mancanegara 2022.
(Baca juga: Ini Daerah Sasaran Utama yang Dikunjungi Wisatawan Mancanegara Ketika ke Indonesia)