Aktivitas manufaktur Indonesia pada Mei 2017 sedikit mengalami kelesuan. Hal ini terlihat dari indeks manufaktur (Purchasing Manager’s Index/PMI) Indonesia pada Mei 2017 turun menjadi 50,6 dari posisi bulan sebelumnya 51,2. Permintaan baru manufaktur masih menunjukkan kenaikan, tapi lebih lambat dibanding bulan sebelumnya. Meskipun sedikit mengalami kelesuan, tapi angka indeks masih di atas 50 menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan masih pada jalur ekspansi.
Ekonom HIS Markit, Pollyanna De Lima mengatakan meskipun manufaktur Indonesia mengalami perlambatan pada Mei 2017, beberapa indeks survei mengindikasikan bahwa perlambatan ini hanya berlangsung sementara. Apalagi pembelian bahan baku justru menunjukkan peningkatan dalam sembilan bulan terakhir hingga mencapai level tertingginya.
Indeks manufaktur PMI adalah indikator untuk mengukur perkembangan perekonomian dari sektor industri dari sisi manajer pembelian. Angka indek di atas 50 mengindikasikan adanya ekspansi dan di bawah 50 mengindikasikan kontraksi.