Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Malinau, pada 2024 mencapai Rp18,21 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,55% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp18,72 juta .
Meskipun demikian menurut data historisnya, dibandingkan dengan masa setelah pandemi covid, pertumbuhan di wilayah ini terlihat tidak lebih baik karena mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 86.471 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp210,43 juta/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 26.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertambangan dan penggalian. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp10,21 jutajuta. PDRB ini tumbuh 0,45%.
Setelahnya sektor konstruksi tumbuh 12,05% menjadi Rp2,53 jutajuta kemudian urutan ketiga diikuti oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan PDRB Rp1,69 jutajuta (3,8%).
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan PDRB Rp810,51 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 9,57% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp716,55 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Malinau pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Malinau ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 52,54%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.