Harga-harga komponen penyumbang inflasi makanan, minuman dan tembakau di Kabupaten Rembang pada November mencapai 0,88%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,6%. Di antara tujuh kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang 0,88% inflasi daerah.
(Baca: Harga Makanan, Minuman dan Tembakau di Kota Cirebon Bulan November Naik 0,69%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Kabupaten Rembang berada di level 113,61 pada November 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 112,62.
Kabupaten kota ini merupakan wilayah baru yang menjadi basis perhitungan IHK 2024. Sebelumnya, mengacu pada IHK 2018, BPS hanya menghitung 90 kabupaten kota. Sedangkan, mulai 2024 dengan mengacu pada penggunaan tahun dasar 2022, IHK dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil survei biaya hidup (SBH) di 150 Kabupaten/Kota tahun 2022 (2022=100).
Secara historis data inflasi wilayah ini baru tersaji mulai awal tahun 2024. Dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kabupaten Rembang telah mengalami pertumbuhan -0,26% (year to date/ytd).
(Baca: Pengeluaran Penduduk Kabupaten Sambas untuk Membeli Mie Rebus Rp3.234,47 per Kapita per Minggu)
Inflasi makanan, minuman dan tembakau ini merupakan yang tertinggi dibanding sub kelompok lainnya (data per November 2024).
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per November di Kabupaten Rembang :
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,88%
- Kelompok makanan 0,96%
- Kelompok rokok dan tembakau 0,77%
Dibandingkan dengan 149 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Indonesia sebesar 0,78% dengan IHK sebesar 108.96 dan terendah terjadi di Kabupaten Jayawijaya turun 0,42% dengan IHK sebesar 115,07. Sementara untuk Kabupaten Rembang ini menempati urutan 48.
Berikut ini 10 kabupaten/kota dengan inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau tertinggi pada November 2024:
- Kota Jayapura 3,76%
- Kabupaten Minahasa Utara 2,98%
- Kabupaten Muara Enim 2,85%
- Kabupaten Tanah Laut 2,66%
- Kabupaten Badung 2,52%
- Kabupaten Konawe 2,48%
- Singaraja 2,35%
- Kabupaten Labuhan Batu 2,34%
- Kabupaten Ogan Komering Ilir 2,2%
- Kabupaten Lampung Timur 2,19%