Proyeksi ADB: Pertumbuhan Ekonomi RI 5%, Inflasi 2% pada 2025

Ekonomi & Makro

Premium

Erlina Fury Santika 10/04/2025 15:10 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% pada 2025. Sejurus itu, inflasinya sebesar 2%.

Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Indonesia Versi ADB (2023-2026*)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Proyeksi ADB: Pertumbuhan Ekonomi RI 5%, Inflasi 2% pada 2025”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Indonesia Versi ADB (2023-2026*)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di level 5% pada 2025. Angkanya diprediksi naik tipis pada 2026, menjadi 5,1%.

Menurut ekonom ADB, angka pertumbuhan ini dipengaruhi kebijakan ekonomi dan sejumlah program baru pemerintah.

"Kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar akan mendukung pertumbuhan, bersama dengan pelaksanaan program-program prioritas baru pemerintah," tulis ADB dalam laporan yang dikutip pada Kamis (10/4/2025).

Kondisi ekonomi global memang masih goyah. ADB melihat, permintaan domestik di Indonesia kemungkinan bakal tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan 2025 dan 2026, didukung oleh stabilitas makroekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan belanja sosial.

ADB juga memprediksi investasi domestik akan semakin meningkat pada 2026. "Memberdayakan kelas menengah yang masih muda namun rentan, merupakan tantangan utama dalam jangka menengah," kata ADB.

Sejurus itu, inflasi diperkirakan mencapai 2% pada 2025 dan 2026. ADB menyebut angka ini masih dalam kisaran target resmi pemerintah dan bank sentral (Bank Indonesia) sebesar 2,5% plus minus 1%.

"Risiko terhadap stabilitas harga tetap rendah karena cuaca yang baik mendorong pemulihan sektor pertanian," tulis ADB.

ADB menambahkan, pada Januari–Februari 2025, harga-harga yang diatur pemerintah menurun, terutama karena adanya diskon tarif listrik khusus untuk dua bulan pertama ini yang menghasilkan deflasi keseluruhan sebesar 0,1% secara tahunan pada Februari.

Editor : Erlina Fury Santika