Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Paser, pada 2023 tercatat Rp59,22 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 1,38% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp76,26 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 2,86%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 299 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp208,43 juta/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 23.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertambangan dan penggalian. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp39,68 triliun. PDRB ini pertumbuhan negatif -0,45%.
Di urutan kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 3,52% menjadi Rp8,03 triliun, kemudian PDRB sektor industri pengolahan yang kali ini tumbuh 4,32% menjadi Rp3,36 triliun.
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp1,94 triliun. Sektor ini tercatat tumbuh 16,94% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp1,57 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Paser pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Paser ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 71,78%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.