Brasil masih terperangkap resesi setelah ekonominya kembali bertumbuh negatif (kontraksi) sebesar 2,5 persen pada triwulan IV-2016 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (YoY). Ini merupakan kontraksi kesebelas kalinya sejak triwulan II-2014. Kontraksi paling dalam terjadi pada triwulan IV-2015, yakni mencapai 5,8 persen.
Tradingeconomics memprediksi bahwa ekonomi Brasil masih akan mengalami kontraksi 1,9 persen pada triwulan I-2017. Demikian pula pada triwulan II, yakni sebesar 0,2 persen. Ekonomi yang masih tidak stabil, kondisi politik yang kurang kondusif serta maraknya korupsi masih akan membebani perekonomian Brasil.
Produk domestik bruto (PDB) Brasil dalam dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan negatif. Pada 2016, ekonomi Negeri Samba mengalami kontraksi 3,58 persen. Demikian pula pada 2015 juga mencatat pertumbuhan negatif sebesar 3,76 persen. Jatuhnya harga minyak mentah dunia sejak pertengahan 2014 yang menyeret turunnya komoditas lainnya seperti kedelai dan logam memicu resesi di Brasil. Pengangguran mencapai 12,6 persen yang berarti sekitar 13 juta penduduk tidak bekerja.