Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
Sumber
Sumber
Mohon maaf, telah terjadi kesalahan
Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa mencapai US$ 7 triliun dolar Amerika Serikat pada 2045 dan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-5 dunia. Mimpi Presiden tersebut tentu tidak datang secara otomatis, namun membutuhkan kerja keras dari semua pihak.
Keinginan Jokowi tersebut selaras dengan proyeksi ekonomi dari PricewaterhouseCooper (PWC). Dalam laporannya yang bertajuk The Long View How will the global economic order change by 2050?, PWC memproyeksikan PDB Indonesia yang diukur berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP) akan mencapai US$ 5,42 triliun pada 2030.
PWC memprediksi perekonomian Indonesia berada di peringkat 5 terbesar dunia pada 2030. Kemudian akan meningkat menjadi US$ 10,52 triliun pada 2050 dan berada di peringkat ke-4 dunia di bawah Tiongkok, India dan Amerika.
PPP atau sering disebut paritas daya beli dalam ilmu ekonomi merupakan metode yang digunakan untuk menghitung sebuah alternatif nilai tukar antar mata uang dari dua negara. Nilai tukar PPP biasanya digunakan dalam perbandingan internasional untuk standar hidup suatu negara. Ukurannya biasa menggunakan dolar AS.