Tren pemberian makan gratis di sekolah atau school feeding meningkat secara global.
Hal ini tercatat dalam laporan The State of School Feeding Worldwide 2022 dari World Food Programme (WFP).
(Baca: Tak Hanya Negara Kaya, Program Makan Gratis Juga Ada di Negara Miskin)
WFP mendefinisikan school feeding sebagai penyediaan makanan untuk anak-anak melalui program berbasis sekolah.
Program tersebut dapat berupa pemberian makan secara langsung di lingkungan sekolah, bantuan tunai untuk belanja makanan, atau paket makanan yang bisa dibawa pulang.
Berdasarkan data WFP, pada 2022 setidaknya ada 65 negara yang punya kebijakan school feeding di tingkat nasional. Jumlahnya meningkat dibanding 2020 yang hanya 60 negara.
Jika dirinci, perluasan kebijakan ini terjadi di kelompok negara berpendapatan rendah (low income), menengah ke bawah (lower-middle income), dan menengah ke atas (upper-middle income).
Sementara di kelompok pendapatan tinggi (high income), negara yang punya kebijakan tersebut jumlahnya stagnan pada 2020-2022, dengan rincian seperti terlihat pada grafik di atas.
Menurut WFP, anak-anak yang mendapat asupan gizi baik bisa belajar dengan lebih baik, lebih berpeluang mengoptimalkan potensinya saat dewasa, dan meningkatkan prospek penghasilan mereka.
WFP juga menilai program makan gratis di sekolah bisa memberi manfaat langsung bagi petani kecil, mendukung produksi pangan dan perekonomian lokal, serta menopang adanya pasar makanan yang beragam dan bergizi.
"Pemberian makanan di sekolah dapat berdampak pada setidaknya empat sektor, yaitu pertanian, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial," kata WFP dalam laporannya.
(Baca: Riset: Program Makan Gratis Bisa Ciptakan Lapangan Kerja)