Pemerintah Arab Saudi menargetkan defisit anggaran sebesar 7,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2017. Angka ini sepertiga lebih rendah dari defisit anggaran pada 2016. Anggaran belanja Arab Saudi pada tahun ini dipatok sebesar 890 miliar riyal, sementara pendapatan sebesar 692 miliar riyal. Berarti defisit anggarannya sebesar 198 miliar riyal.
Adapun defisit anggaran 2016 diperkirakan mencapai 11,5 persen dari PDB atau sekitar 297 miliar riyal, lebih rendah dari target sebesar 13 persen. Sementara defisit anggaran pada 2015 mencapai 362 miliar riyal atau 14,95 persen dari PDB. Sementara pendapatan pada 2016 diperkirakan mencapai 528 miliar riyal atau 2,7 persen lebih tinggi dari target.
Jatuhnya harga minyak sejak pertengahan 2014 hingga triwulan pertama 2016 telah menggoyahkan perekonomian Arab Saudi. Harga minyak yang sebelumnya sempat berada di atas US$ 100 per barel anjlok hingga di bawah US$ 30 per barel sangat membebani keuangan negara yang mengandalkan perekonomiannya dari emas hitam ini. Pemerintah Arab Saudi bahkan harus mengajukan pinjaman ke International Monetery Fund (IMF) untuk menambal defisit anggaran.