Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran atau ritel secara tahunan melambat pada bulan April 2022, kecuali untuk kategori peralatan informasi dan komunikasi.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang terkontraksi 0,5% ke level 219,3 pada bulan April 2022 dibanding setahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Walaupun kecil, kontraksi tersebut membalikkan pertumbuhan indeks tahunan sebesar 9,3% (yoy) yang terjadi pada Maret 2022.
“Hal tersebut disumbang oleh melambatnya penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, bahan bakar kendaraan bermotor, suku cadang dan aksesori, serta kontraksi penjualan kelompok barang lainnya,” jelas perwakilan BI Erwin Haryono dalam siaran persnya, Kamis (12/5/2022).
IPR kategori pangan diperkirakan tumbuh 2,2% (yoy) pada bulan April 2022, melambat dari 15,7% (yoy) pada Maret 2022. Perlambatan ini terjadi di tengah bulan Ramadan, ketika permintaan konsumen biasanya meningkat.
Untuk kategori peralatan informasi dan komunikasi, IPR diperkirakan turun 14,8% (yoy) pada bulan April 2022. Kontraksi ini lebih kecil dari kontraksi bulan sebelumnya yang mencapai 18% (yoy).
(Baca: Kinerja Penjualan Ritel Menguat pada Maret 2022)