Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Oktober 2022 Indonesia mengalami inflasi tahunan 5,71% (year-on-year/yoy) dengan indeks harga konsumen (IHK) di level 112,75.
Laju inflasi tahunan pada Oktober 2022 turun tipis dibanding bulan sebelumnya seperti terlihat pada grafik.
Menurut BPS, hal tersebut dipengaruhi turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax sebesar 4,14% pada awal Oktober 2022, serta intervensi pemerintah dalam mengendalikan inflasi lewat pengendalian pasokan, subsidi transportasi, dan operasi pasar.
Pada Oktober 2022 inflasi tahunan tertinggi terjadi di Tanjung Selor, yakni sebesar 9,11% (yoy) dengan IHK mencapai 112,73. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Ternate, yakni 3,32% (yoy) dengan IHK 110,75.
Inflasi tahunan juga terjadi di hampir seluruh kelompok pengeluaran. Rinciannya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 6,76% (yoy); pakaian dan alas kaki 1,5% (yoy); serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 3,3% (yoy).
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi 5,08% (yoy); kesehatan 2,7% (yoy); transportasi 16,03% (yoy); rekreasi, olahraga, dan budaya 2,85% (yoy); pendidikan 2,74% (yoy); serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 5,41% (yoy).
Sementara itu, pada Oktober 2022 kelompok pengeluaran informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi tahunan 0,42% (yoy).
BPS juga mencatat inflasi tahunan komponen inti pada Oktober 2022 mencapai 3,31% (yoy), komponen di atur pemerintah 13,28% (yoy), dan komponen bergejolak 7,19% (yoy).
Kemudian inflasi tahunan komoditas energi mencapai 16,88% (yoy) dan bahan makanan 7,04% (yoy).
(Baca: Terjadi Deflasi Bulanan, Harga Konsumen Turun Tipis pada Oktober 2022)