Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Sorong Selatan, pada 2024 mencapai Rp2,34 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp2,25 juta .
Meskipun demikian menurut data historisnya, dibandingkan dengan masa setelah pandemi covid, pertumbuhan di wilayah ini terlihat tidak lebih baik karena mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Periode 2015 - 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 55.904 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp41.552 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 317.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp553,14 ribujuta. PDRB ini pertumbuhan negatif -1,53%.
Setelahnya sektor konstruksi pertumbuhan negatif -4,24% menjadi Rp538,05 ribujuta, kemudian sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib diurutan ketiga dengan PDRB Rp497,15 ribujuta (6,9%).
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kota Palopo pada 2024)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp108,16 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 1,52% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp105,15 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Sorong Selatan pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Sorong Selatan ini adalah sektor konstruksi dengan kontribusi mencapai 24,05%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Jasa Perusahaan.