Bank Indonesia (BI) melaporkan, kinerja penjualan eceran terkontraksi pada September 2021. Ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 189,5 poin pada September 2021, turun 1,5% dari Agustus 2021 yang sebesar 192,5 poin (month to month/m-to-m).
Responden menyatakan, penurunan tersebut disebabkan permintaan masyarakat yang masih terbatas. Penurunan tersebut terutama bersumber dari kelompok suku cadang dan aksesoris yang turun 6,3% (m-to-m).
Kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya juga mengalami penurunan sebesar 7,8% (m-to-m). Kemudian, kelompok makanan, minuman, dan tembakau turun 1,7% (m-to-m).
Sementara itu, kinerja penjualan eceran pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor meningkat 19,6% (m-to-m). Hal itu sejalan dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah.
Subkelompok sandang juga mengalami peningkatan sebesar 6,6% (m-to-m). Kondisi tersebut seiring telah berlangsungnya kegiatan pertemuan tatap muka (PTM) di beberapa wilayah, khususnya yang menerapkan PPKM level 1-3.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 193,8 poin, maka IPR pada September 2021 mengalami kontraksi sebesar 2,2% (year on year/yoy). Penurunan IPR tersebut tak jauh berbeda dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,1% (yoy).
(Baca: Efek Pelonggaran PPKM, Kinerja Penjualan Eceran Membaik pada Agustus 2021)