Komoditas pangan akan menjadi isu yang sensitif memasuki tahun politik seiring pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menjaga ketersediaan dan pasokan agar tidak terjadi gejolak harga. Salah satu bahan pangan yang harus dijaga adalah beras yang selama ini masih terjadi kekisruhan data sehingga memunculkan silang pendapat terhadap kebijakan beras nasional.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan permintaan beras tahun depan mencapai 26,25 juta ton. Sementara berdasarkan data Kementerian Pertanian produksi padi 2019 mencapai 84 juta ton. Seperti diketahu, selama ini sebagian kebutuhan beras nasional masih dipasok dari impor. Data Badan Pusat Statistik mencatat impor beras hingga semester I 2018 mencapai 1,12 ton dengan nilai US$ 524,3 juta.
Bappenas juga memprediksi kebutuhan gula 2019 mencapai 2,23 juta ton, kebutuhan ayan dan telur mencapai 2,14 juta ton, serta kedelai mencapai 2 juta ton. Agar tidak terjadi gejolak harga hendaknya dilakukan koordinasi antar instansi terkait agar laju inflasi terjaga di sekitar 3,5%.