Setelah Mati Suri, 10 Sektor Usaha di Bali Mulai Bergerak Lagi


Nama Data | Nilai |
---|---|
Jasa Pendidikan | 37,5 |
Jasa Lainnya | 34,04 |
Transportasi | 28,57 |
Akomodasi & Makan Minum | 26,74 |
Industri | 23,85 |
Jasa Perusahaan | 21,43 |
Konstruksi | 15,79 |
Pertanian | 12,28 |
Perdagangan | 9,95 |
Informasi Komunikasi | 6,25 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Setelah sempat 'mati suri' akibat pandemi Covid-19, pada tahun 2021 perekonomian Bali mulai bergeliat lagi. Hal ini tercatat dalam laporan Survei Kegiatan Usaha pada Masa Pandemi Covid-19 Provinsi Bali 2021 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Survei dilakukan selama periode 8-24 Oktober 2021, dengan melibatkan 594 responden yang mencakup hampir seluruh lapangan usaha di Bali, kecuali pemerintahan.
Dari survei tersebut, diketahui bahwa sebanyak 37,5% perusahaan jasa pendidikan di Bali sudah beroperasi lagi.
Geliat selanjutnya berasal dari sektor jasa lainnya, dengan jumlah perusahaan yang beroperasi kembali mencapai 34,04%, diikuti oleh perusahaan transportasi 28,57%, serta perusahaan penyediaan akomodasi dan makan-minum 26,74%.
Sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum sesungguhnya merupakan tulang punggung ekonomi Bali. Namun, sektor ini baru mampu menyumbangkan 16,49% dari total produk domestik regional bruto (PDRB) Bali pada kuartal IV 2021.
Jika dilihat secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2021 masih rendah, yakni hanya tumbuh 0,51% per kuartal IV 2021 (year on year).
Kendati demikian, pertumbuhan itu sudah terbilang baik dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang berada di level -2,93% per kuartal III 2021 (year on year).