Invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022 telah memicu kenaikan harga komoditas energi dan pangan dunia. Kenaikan harga ini kemudian mendorong laju inflasi tinggi hingga menjadi momok di banyak negara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan Indonesia mencapai 4,69% (year-on-year/yoy) pada Agustus 2022, rekor tertinggi sejak 2016. Kendati demikian, inflasi Indonesia ini masih cukup terkendali dibandingkan dengan negara-negara lain yang inflasi tahunannya sudah mencapai puluhan hingga ratusan persen.
Adapun jika dibandingkan dengan negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), inflasi Indonesia berada di urutan ke-4 terendah. Di bawah Indonesia ada Vietnam dengan inflasi tahunan 2,89% (yoy) pada Agustus 2022, Brunei Darussalam 3,8% (yoy) pada Mei 2022, dan Malaysia sebesar 4,4% (yoy) pada Juli 2022.
Sementara negara ASEAN yang mencatat inflasi tertinggi adalah Laos, yakni sebesar 30,1% (yoy) pada Agustus 2022. Diikuti Myanmar dengan inflasi 17,78% (yoy) pada Mei 2022, dan Thailand sebesar 7,86% (yoy) pada Agustus 2022.
Setelahnya ada Kamboja dengan inflasi sebesar 7,8% (yoy) pada Agustus 2022, lalu Singapura sebesar 7% (yoy) pada Juli 2022, serta Filipina sebesar 6,3% (yoy) pada Agustus 2022.
Memasuki bulan September 2022 inflasi Indonesia diperkirakan bakal naik, mengingat pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai awal bulan ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan kenaikan harga BBM dapat mendongkrak laju inflasi sebesar 1,8%.
(Baca: Inflasi AS Juni 2022 Capai Level Tertinggi dalam 41 Tahun Terakhir)