Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Buru Selatan, pada 2024 tercatat Rp1,89 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,97% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,77 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,5%.
(Baca: 1,2% Penduduk di Kabupaten Maluku Barat Daya Beragama Katolik)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 80.288 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp23.340 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 475.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Buru Selatan merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp679,24 ribujuta. PDRB ini tumbuh 3,37% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp640,4 ribujuta.
Di urutan kedua adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 6,37% menjadi Rp476,45 ribujuta, sektor konstruksi tumbuh 4,96% menjadi Rp166,64 ribujuta.
(Baca: Prakiraan Cuaca di Indragiri Hulu 16-26 Des/25)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Buru Selatan, untuk urutan lima besar adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan nilai Rp103,81 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 7,15% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp94,7 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Buru Selatan pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Buru Selatan ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 37,8%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Real Estate,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.