Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Bali pada 2022 mencapai Rp245,23 triliun. Angka ini naik 11,23% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp220,46 triliun.
Penopang terbesar perekonomian Bali berasal dari sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, yaitu Rp43,96 triliun. Nilainya setara dengan 17,92% dari total PDRB Bali pada 2022.
Berdasarkan wilayahnya, Kabupaten Badung memiliki perekonomian terbesar di Bali pada 2022. PDRB ADHB kabupaten ini senilai Rp55,29 triliun pada 2022 atau 22,54% dari PDRB ADHB Bali di tahun tersebut.
Selanjutnya, Kota Denpasar memiliki perekonomian terbesar di Pulau Dewata yaitu dengan PDRB ADHB sebesar Rp54,65 triliun.
PDRB ADHB Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Gianyar masing-masing sebesar Rp 35,8 triliun dan Rp27,94 triliun. Lalu, PDRB ADHB Kabupaten Gianyar tercatat sebesar Rp27,94 triliun.
Sementara, perekonomian Kabupaten Bangli merupakan yang terendah di Bali pada 2022. PDRB ADHB kabupaten ini hanya Rp7,33 triliun.
PDRB ADHB merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada periode saat ini.
Berikut rincian PDRB ADHB kota/kabupaten di provinsi Bali pada 2022:
- Kabupaten Badung: Rp55,29 triliun
- Kota Denpasar: Rp54,65 triliun
- Kabupaten Buleleng: Rp35,8 triliun
- Kabupaten Gianyar: Rp27,94 triliun
- Kabupaten Tabanan: Rp23,68 triliun
- Kabupaten Karangasem: Rp17,66 triliun
- Kabupaten Jembrana: Rp14,53 triliun
- Kabupaten Klungkung: Rp9,21 triliun
- Kabupaten Bangli: Rp7,33 triliun
(Baca: PDRB per Kapita Bali Turun Imbas Pandemi Covid-19)