Capres nomor 1, urut Anies Bawedan mengatakan bahwa anggaran jumbo Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tak mampu mengatasi masalah siber.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri ketiga bertema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Dalam sesi pertanyaan kedua, Anies mempertanyakan soal anggaran besar yang digelontorkan untuk Kemenhan selama lima tahun belakangan tak bisa mengatasi masalah pertahanan sistem siber di Indonesia.
“Justru di situ letak problemnya, ketika anggaran yang begitu besar dialokasikan justru bukan untuk mempertahankan serangan paling modern yang terjadi,” kata Anies.
Lantas, bagaimana rincian alokasi dana Kemenhan? Apakah termasuk untuk pertahanan sistem siber di Indonesia?
Pernyataan Anies tak sejalan dengan data Kementerian Keuangan. Tidak ada alokasi untuk pertahanan siber sebab sektor itu dibawahi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang dibentuk pada 2017.
Menurut Nota Keuangan 2024, Kemenhan mendapatkan alokasi anggaran Rp139,26 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Penetapan anggaran kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto itu turun sekitar 3,46% dari outlook 2023 sebesar Rp144,26 triliun.
Berdasarkan pos alokasi, anggaran paling besar ditujukan untuk dukungan manajemen, sebesar Rp77,56 triliun.
Pos anggaran terbesar kedua yaitu untuk modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan non-alutsista, serta sarana prasarana (sarpras) pertahanan sebesar Rp43,01 triliun.
Selanjutnya ada pos program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit yang dianggarkan sebesar Rp12,37 triliun.
Berikut rincian alokasi anggaran Kemenhan dalam APBN 2024:
- Dukungan manajemen: Rp77,56 triliun
- Modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarpras pertahanan: Rp43,01 triliun
- Profesionalisme dan kesejahteraan prajurit : Rp12,37 triliun
- Pelaksanaan tugas TNI: Rp4,04 triliun
- Riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan: Rp1,65 triliun
- Pembinaan sumber daya pertahanan: Rp597,40 miliar
- Kebijakan dan regulasi pertahanan: Rp24,7 miliar
(Baca: Anggaran Kemenhan Terbesar Kedua di RAPBN 2024, Ini Tren Belanjanya)