Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Batang, pada 2024 mencapai Rp30,39 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 6,03% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp27,89 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 4,88%.
(Baca: Jumlah Penduduk Bekerja di Kabupaten Kolaka Timur 67.668 dan Angka Pengangguran 2,15%)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 849,69 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp36.256 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 364.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor industri pengolahan menjadi unggulan.
Sektor industri pengolahan di Kabupaten Batang pada 2024 mencatatkan nilai sebesar Rp10,6 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 5,29% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp9,64 jutajuta.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kabupaten Batang ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 0,99% menjadi Rp5,58 jutajuta, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 6,64% menjadi Rp3,78 jutajuta.
(Baca: Tingkat Pengangguran Terbuka Periode 2013-2025)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Batang, untuk urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan nilai Rp1,66 jutajuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 7,5% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp1,52 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Batang pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Batang ini adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 32,44%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.