Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, mencapai Rp251.572 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan sedikit penurunan turun 1,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini setara dengan 21,6% dari total pengeluaran per kapita sebulan masyarakat Wakatobi yang mencapai Rp1.164.519. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp605.365 per kapita per bulan, porsi pengeluaran aneka barang dan jasa mencapai 41,5%.
(Baca: Persentase Rumah Tangga dengan Status Kepemilikan Rumah Kontrak/Sewa di Periode 2013-2024)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Wakatobi cenderung fluktuatif. Pada tahun 2018, tercatat Rp166.409, kemudian sempat mengalami penurunan pada tahun 2019 menjadi Rp144.247. Sempat naik di tahun 2020 dan 2021, mengalami penurunan lagi pada tahun 2022. Pada tahun 2023 terjadi anomali kenaikan yang cukup signifikan, yaitu 55,1%, sebelum akhirnya sedikit terkoreksi pada tahun 2024.
Meskipun fluktuatif, pengeluaran masyarakat Wakatobi secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2024, total pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp1.164.519, naik 35,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Wakatobi.
Dalam skala provinsi, Kabupaten Wakatobi menempati urutan kedua dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa, berada di bawah Kota Kendari. Secara nasional, Wakatobi berada di peringkat 209. Di antara kabupaten/kota seprovinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari menduduki peringkat pertama dengan nilai pengeluaran aneka barang dan jasa tahun sebelumnya sebesar Rp306.362,77 dan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tahun 2024 sebesar Rp332.493, dengan pertumbuhan 8,5%. Kabupaten Kolaka Utara berada di peringkat ketiga dengan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tahun 2024 sebesar Rp237.577, mengalami pertumbuhan 18,8%. Kota Bau-Bau berada di peringkat keempat dengan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tahun 2024 sebesar Rp237.519, mengalami pertumbuhan 23,6%. Kabupaten Konawe Utara berada di peringkat kelima dengan nilai pengeluaran aneka barang dan jasa tahun sebelumnya sebesar Rp216.651,55 dan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tahun 2024 sebesar Rp225.595, dengan pertumbuhan 4,1%.
Berdasarkan data historis kabupaten/kota lain, BPS mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di berbagai wilayah Sulawesi Tenggara. Berikut adalah perbandingan beberapa kabupaten/kota:
(Baca: Jumlah Penduduk Kabupaten Nagekeo 165,1 Ribu Jiwa Data per 2024)
Kota Kendari
Kota Kendari mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.013.733 pada tahun 2024, meningkat tipis dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.002.920,14. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas ekonomi di wilayah perkotaan, dengan masyarakat yang terus memprioritaskan pengeluaran di luar kebutuhan dasar. Peringkat Kota Kendari sebagai yang tertinggi di Sulawesi Tenggara mencerminkan tingkat pendapatan dan gaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Utara mengalami pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp861.907 pada tahun 2024, melonjak 31,5% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp655.552,03. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat Konawe Utara untuk memenuhi kebutuhan di luar makanan. Peningkatan ini juga menandakan adanya perkembangan ekonomi yang pesat di wilayah tersebut.
Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Kolaka Utara mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp859.737 pada tahun 2024, naik 22,1% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp704.217,7. Peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat Kolaka Utara semakin mampu mengalokasikan dana untuk kebutuhan non-makanan, seperti pendidikan, kesehatan, dan hiburan. Pertumbuhan ini juga dapat menjadi indikasi adanya investasi yang lebih besar dalam sektor-sektor non-pangan di wilayah tersebut.
Kota Bau-Bau
Kota Bau-Bau mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp735.519 pada tahun 2024, meningkat 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp693.079,05. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas ekonomi di Kota Bau-Bau, dengan masyarakat yang secara konsisten mengalokasikan sebagian besar pengeluaran mereka untuk kebutuhan non-makanan. Peringkat Kota Bau-Bau sebagai salah satu yang tertinggi di Sulawesi Tenggara mencerminkan tingkat pendapatan dan gaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.