Indeks harga konsumen (IHK) Inggris berada di level 120,8 pada Mei 2022. Artinya, negara tersebut mengalami inflasi 0,67% dibanding bulan sebelumnya (month to month/m-to-m).
Jika dibandingkan dengan posisi Mei 2021, inflasi Inggris telah mencapai 9,1% (year on year/yoy). Demikian pula jika dibandingkan dengan posisi Desember 2021, inflasi negara ini sebesar 4,95% (year to date/ytd).
Harga-harga komoditas pangan dan energi telah memicu inflasi di negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Boris Johnson sejak tahun lalu. Selain itu, invasi Rusia ke Ukraina telah memantik inflasi tinggi di Britania Raya.
Dengan tingginya inflasi, Bank of England (bank sentral Inggris) telah menempuh kebijakan dengan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 5 kali secara beruntun sejak Desember 2021 ke level 1,25%.
Di tengah ekonomi yang memburuk dan meningkatnya tekanan publik, Boris Johnson telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Inggris yang telah dijabatnya sejak Juli 2019.
(Baca: Redam Inflasi, Suku Bunga Bank of England Berpotensi Naik Lagi)