Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kabupaten Sumenep Bulan Mei Naik 0,22%
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Pengeluaran perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah di Kabupaten Sumenep pada Mei lalu berada di angka 0,22%. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 7,95%. Di antara delapan kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah menyumbang 0,22% inflasi di Kabupaten Sumenep.
(Baca: Inilah Produk yang Banyak Diimpor Indonesia dari Milik Sendiri pada 2023)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah di Kabupaten Sumenep berada di level 103,81 pada Mei 2025, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 103,58.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah telah mencapai 1,74% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, pengeluaran di Kabupaten Sumenep telah mengalami pertumbuhan 20,44% (year to date/ytd).
Hasil survei BPS, data per Mei 2025, 11 kelompok inflasi ini berada di urutan ketiga di bandingkan sub kelompok lainnya.
(Baca: Pengeluaran Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya di Kabupaten Bangka Barat Bulan Mei Turun 0,34%)
Berikut ini inflasi subkelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah yang di ukur BPS per Mei di Kabupaten Sumenep :
- Kelompok listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,4%
- Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah 0,22%
Dibandingkan dengan 101 kabupaten/kota lain, inflasi perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tertinggi terjadi di Indonesia sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 103.89 dan terendah terjadi di Kabupaten Gunung Kidul turun 0,03% dengan IHK sebesar 101.52. Sementara untuk Kabupaten Sumenep ini menempati urutan 14.
Inflasi (umum) bulan Maret 2025 di tingkat nasional sebesar 1,65% naik dari bulan sebelumnya (month to month/m-to-m). Jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, inflasi umum nasional telah mencapai 2,34% (ytd) dan jika dibandingkan dengan posisi April 2024, telah terjadi inflasi sebesar 1,95% (yoy).