Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi sektor transportasi mencapai 15,26% pada 2022, jauh di atas inflasi umum yang hanya 5,51%. Angka tersebut juga merupakan yang tertinggi dibanding inflasi sektor lainnya.
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM menjadi salah satu pemicu inflasi tahun lalu.
Pada awal September 2022 pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertalite sebesar 30,72%, Solar naik 32,04%, dan Pertamax Naik 16%. Hal tersebut membuat inflasi sektor transportasi sempat melonjak hingga 8,8% (month-on-month/mom) atau 16,01% (year-on-year/yoy) pada September 2022.
"Untuk mengurangi dampak tersebut, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan kolaborasi kebijakan pengendalian inflasi," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube resmi BPS, Senin (2/1/2023).
Selain transportasi, sektor yang mengalami inflasi tinggi pada tahun lalu adalah perawatan pribadi 5,91%; sektor makanan, minuman dan tembakau 5,83%; serta sektor perlengkapan rumah tangga 4,86%.
Adapun sektor informasi, komunikasi dan jasa keuangan justru mencatat deflasi 0,36% pada 2022.
Berikut rincian andil inflasi per kelompok pengeluaran pada 2022:
- Transportasi: 1,84%
- Makanan: 1,51%
- Perumahan: 0,74%
- Penyediaan Makanan: 0,40%
- Perawatan Pribadi: 0,37%
- Perlengkapan Rumah Tangga: 0,29%
- Pendidikan: 0,16%
- Kesehatan: 0,08%
- Pakaian: 0,08%
- Rekreasi: 0,06%
- Informasi & Komunikasi: -0,02%
(Baca: Inflasi Indonesia 2022 Capai Rekor Tertinggi dalam Sewindu)