Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta pada kuartal I 2025 mencapai 4,95% (year-on-year/yoy).
Angka itu mencerminkan pertumbuhan nilai produk domestik regional bruto (PDRB) harga konstan Jakarta, yang naik dari Rp528,08 triliun (kuartal I 2024) menjadi Rp554,25 triliun (kuartal I 2025).
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat Kuartal I 2025)
Pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal I 2025 ini lebih kuat dibanding kuartal I tahun-tahun sebelumnya.
Pada kuartal I 2024 ekonomi Jakarta tumbuh 4,78% (yoy), dan pada kuartal I 2023 pertumbuhannya 4,93% (yoy) seperti terlihat pada grafik.
Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Jakarta tidak terjadi di semua sektor usaha.
Dari 17 sektor usaha utama di Jakarta, ada 14 sektor yang tumbuh positif, sedangkan 3 sektor tumbuh negatif atau melemah.
Berikut rincian pertumbuhan ekonomi Jakarta per sektor usaha pada kuartal I 2025, diurutkan dari yang tumbuh tertinggi:
- Penyediaan Akomodasi dan Makan-Minum: 9,64% (yoy)
- Jasa Lainnya: 8,98% (yoy)
- Transportasi dan Pergudangan: 7,96% (yoy)
- Jasa Pendidikan: 7,19% (yoy)
- Jasa Perusahaan: 6,32% (yoy)
- Informasi dan Komunikasi: 5,93% (yoy)
- Jasa Keuangan dan Asuransi: 5,84% (yoy)
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib: 4,64% (yoy)
- Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial: 4,37% (yoy)
- Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor: 4,35% (yoy)
- Konstruksi: 2,61% (yoy)
- Real Estat: 1,97% (yoy)
- Industri Pengolahan: 1,61% (yoy)
- Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: 0,57% (yoy)
- Pertambangan dan Penggalian: -3,55% (yoy)
- Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang: -4,93% (yoy)
- Pengadaan Listrik dan Gas: -15,24% (yoy)
(Baca: Lapangan Usaha RI Tumbuh Kuartal I 2025, kecuali Pertambangan)
Adapun jika dilihat dari segi pengeluaran, pertumbuhan positif terjadi di semua kelompok.
Berikut rincian pertumbuhan ekonomi Jakarta per kelompok pengeluaran pada kuartal I 2025, diurutkan dari yang tumbuh tertinggi:
- Ekspor Barang dan Jasa: 17,59% (yoy)
- Impor Barang dan Jasa: 16,24% (yoy)
- Pengeluaran Konsumsi Pemerintah: 9,22% (yoy)
- Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga: 5,36% (yoy)
- Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT): 3,45% (yoy)
- Pembentukan Modal Tetap Bruto: 2,89% (yoy)
(Baca: Konsumsi Pemerintah Turun Kuartal I 2025, Konsumsi Rumah Tangga Naik)