Alasan Warga RI Tak Berinvestasi, Kurang Dana sampai Status Halal

Menurut survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), pada awal 2025 terdapat 26,8% dari 900 responden di Indonesia yang tidak memiliki investasi.

Dari kelompok yang tak punya investasi, mayoritas atau 62,2% responden menyatakan mereka belum memiliki dana lebih.

Lalu 41,5% tidak berinvestasi karena merasa kurang pengetahuan, 38,6% takut mengalami kerugian, 29% tidak tahu cara memulainya, dan 20,7% merasa investasi belum menjadi prioritasnya.

Ada pula responden yang tidak berinvestasi karena punya pengalaman buruk terkait investasi, tidak percaya dengan produk investasi yang tersedia, merasa ada banyak penipu atau kejahatan dalam berinvestasi, serta mempersoalkan status halal dari perbuatan investasi.

Survei ini juga menemukan jenis investasi yang diminati responden di masa depan. Sebanyak 47,3% responden tertarik investasi dalam bentuk properti. Kemudian emas perhiasan dan emas batangan diminati 44,4% responden.

KedaiKOPI menggelar survei ini terhadap 900 responden berusia 17-55 tahun di Indonesia. Responden terdiri dari 51,1% perempuan dan 48,9% laki-laki.

Pengambilan data dilakukan pada 20 Februari-2 Maret 2025 menggunakan metode Online-Computerized Assisted Self Interview (CASI).

Sebagai catatan, survei ini menggunakan sistem multiple answer, sehingga responden dapat memilih lebih dari satu jawaban.

(Baca: Banyak Warga Kelas Menengah Sisihkan Tabungan untuk Dana Darurat)