Tren data-driven atau pembuatan keputusan bisnis berbasis data meningkat di Amerika Serikat (AS). Namun, ada sejumlah tantangan dalam penerapannya.
Hal ini terlihat dari laporan Data and AI Executive Leadership Survey 2024 yang dirilis Wavestone, perusahaan konsultan bisnis multinasional.
(Baca: Tren Penggunaan Data untuk Inovasi Bisnis Meningkat di AS)
Wavestone menyurvei sekitar 100 perusahaan dalam daftar seribu korporasi terbesar di AS versi majalah Fortune, yang dikenal dengan Fortune 1000.
Beberapa contohnya adalah American Express, Berkshire Hathaway, Chubb, Mastercard, Bridgestone, Dell, General Motors, Hewlett-Packard, Pfizer, Unilever, Bloomberg, Facebook, sampai Universal Music Group.
Respondennya berasal dari kalangan eksekutif perusahaan yang bertanggung jawab di bidang data, teknologi, bisnis, pemasaran, dan lain-lainnya.
Sekitar 90% responden menjabat sebagai Chief Data Officer, Chief Data & Analytics Officer, atau Head of Data/Analytics/Artificial Intelligence.
Wavestone pun menemukan, 77,6% responden menilai tantangan utama menerapkan bisnis yang data-driven adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM), organisasi, proses kerja, dan kultur perusahaan.
Sedangkan yang menghadapi tantangan teknologi hanya 23,4%.
"Faktor manusia masih menjadi hambatan untuk menerapkan data-driven," demikian dikutip dari laporan Wavestone.
"Namun, kemajuan sudah terjadi secara bertahap. Sebagian besar organisasi terus berjuang untuk menjadi data-driven dan membangun budaya penggunaan data di perusahaan mereka," lanjutnya.
(Baca: Ini Sektor Industri yang Banyak Gunakan AI untuk Pengembangan Produk)