Indonesia memiliki ekonomi digital terbesar di antara 6 negara pasar utama ASEAN.
Hal ini terlihat dari laporan riset e-Conomy SEA 2024 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company.
(Baca: Indonesia, Pasar E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara 2024)
Google, Temasek, dan Bain & Company mengukur nilai ekonomi digital di negara-negara Asia Tenggara berdasarkan gross merchandise value (GMV), yakni nilai produk barang/jasa yang terjual dalam periode tertentu.
Perhitungannya mencakup GMV dari beberapa sektor ekonomi digital utama, yaitu e-commerce, pesan-antar makanan online, transportasi online, agen perjalanan/pariwisata online, dan media periklanan/hiburan online.
Nilai total GMV ekonomi digital Indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai US$90 miliar.
Sedangkan nilai total GMV ekonomi digital Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Singapura lebih kecil seperti terlihat pada grafik.
Kendati nilainya bervariasi, ekonomi digital di 6 negara pasar utama ASEAN ini sama-sama tumbuh positif.
Tingkat pertumbuhan tertinggi dimiliki Filipina, yang nilai total GMV-nya pada 2024 tumbuh 20% dibanding tahun lalu (year-on-year/yoy).
Kemudian GMV Thailand pada 2024 tumbuh 19% (yoy), Vietnam tumbuh 16% (yoy), Malaysia tumbuh 16% (yoy), Singapura tumbuh 13% (yoy), dan Indonesia tumbuh 13% (yoy).
"GMV dan pendapatan ekonomi digital Asia Tenggara mengalami pertumbuhan dua digit secara berkelanjutan dalam tiga tahun terakhir," kata Google, Temasek, dan Bain & Company dalam laporannya.
"Hal ini menunjukkan ketahanan terhadap tekanan inflasi dan pendatang baru di pasar," kata mereka.
(Baca: Perbandingan Nilai Transaksi E-Commerce dan Belanja Rumah Tangga RI 2017-2023)