Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi anggaran ketahanan pangan mencapai Rp91,1 triliun pada Oktober 2024. Nilai ini mencakup 79,7% dari total pagu dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Realisasi pada Oktober 2024 ini juga melonjak 71% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp53,3 triliun pada Oktober 2023.
"[Dana] utamanya untuk dukungan infrastruktur dan sarpras pertanian serta bantuan pangan," tulis Kemenkeu dalam laporan yang dikutip pada Selasa (12/11/2024).
Berdasarkan rinciannya, terbesar untuk belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp45,4 triliun.
Rinciannya, yakni untuk Kementerian PUPR Rp11,9 triliun guna pembangunan jaringan irigasi; Kementan Rp10,1 triliun untuk pengembangan kawasan padi dan jagung 437 hektare dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier 1.082 unit; Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rp4,5 triliun untuk bantuan benih 54,7 juta ekor dan bantuan alat penangkap ikan 4,4 ribu unit; Bapanas Rp17,9 triliun untuk bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan (89% KPM).
Rincian kedua untuk belanja nonK/L sebesar Rp22,9 triliun untuk subsidi pupuk dengan volume 5,9 juta ton.
Ketiga untuk transfer ke daerah (TKD) sebesar 22,8 triliun antara lain dana desa untuk program Ketahanan Pangan dan Hewani, Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian sebesar 1.820 kelompok masyarakat.
(Baca juga: Indeks Ketahanan Pangan Provinsi Indonesia 2023)