Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Nias, pada 2024 mencapai Rp5,3 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4,86 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,21%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Jawa Timur Periode 2018-2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 147,61 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp34.085 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 393.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Nias merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp2,58 jutajuta. PDRB ini tumbuh 3,03% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,37 jutajuta.
Di urutan kedua adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 7,43% menjadi Rp654,51 ribujuta, PDRB sektor konstruksi yang kali ini tumbuh 4,48% menjadi Rp562,28 ribujuta.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Nikaragua 2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Nias, untuk urutan lima besar adalah pertambangan dan penggalian dengan nilai Rp471,43 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 5,06% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp436,04 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Nias pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Nias ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 50,58%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor konstruksi, sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Industri Pengolahan,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.