(Baca: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi Hari Ini, Tinggi Abu Capai 700 Meter)
Jumlah perceraian akibat masalah ekonomi di Jawa Timur tercatat 33,57 ribu kasus data per 2023. Untuk data terakhir ini, jumlah perceraian akibat masalah ekonomi mengalami penurunan. Selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) dengan angka negatif yakni -1,3%.
Secara historis, turunnya jumlah perceraian akibat masalah ekonomi tahun ini terlihat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Provinsi ini pernah mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 59,47% yang terjadi pada tahun 2021. Sedangkan pertumbuhan terendahnya pernah terjadi pada 2020 di angka -41.53%.
(Baca: Gunung Semeru Kembali Erupsi Dini Hari Ini (Selasa, 18 Juni 2024))
Dibandingkan dengan 34 provinsi lainnya, data terbaru yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2023 menempatkan provinsi Jawa Timur di urutan tiga nasional.
Berikut ini sepuluh provinsi dengan jumlah perceraian akibat masalah ekonomi dari urutan yang terbesar secara nasional pada 2023 yakni :
- Indonesia 108,49 ribu kasus
- Jawa Barat 37,38 ribu kasus
- Jawa Timur 33,57 ribu kasus
- Jawa Tengah 23,18 ribu kasus
- Banten 3.327 kasus
- Lampung 2.838 kasus
- DKI Jakarta 2.452 kasus
- Kalimantan Timur 766 kasus
- DI Yogyakarta 583 kasus
- Sumatera Selatan 574 kasus