Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat dalam APBN 2020 realisasi subsidi sebesar Rp 196,2 triliun atau 102,2% dari pagu. Subsidi ini untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Realisasi subsidi BBM menurun dari Rp 30,1 triliun pada 2019 menjadi Rp 14,9 triliun. Subsidi yang disalurkan mencapai 14,5 juta kilo liter. Penurunan ini sebagai dampak penurunan dari aktivitas masyarakat selama pandemi.
Sementara subsidi LPG mengalami peningkatan volume mencapai 7,13 juta untuk kegiatan masyarakat di rumah, seperti memasak. Secara nominal, realisasi LPG menurun karena ada penurunan harga gas mengalami penurunan. Realisasi anggaran subsidi LPG menurun dari Rp 54,2 triliun pada 2019 menjadi Rp 32,8 triliun.
(Baca: Realisasi Pembiayaan Anggaran Capai 1.190,9 Rp Triliun pada 2020)
Pelonjakan terjadi pada sunsidi listrik dari Rp 52,7 triliun pada 2019 menjadi Rp 61,1 triliun. Subsidi ini digunakan untuk memberikan diskon listrik kepada golongan 450 VA, 900 VA, dan bisnis industri 450 VA. Terakhir, subsidi non energi meningkat menjadi Rp 87,4 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,9 triliun. Subsidi non energi untuk pupuk, bunga perumahan, bunga KUR, dan bunga UMKM.