Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara telah mencapai Rp2.351,1 triliun hingga Oktober 2022 atau 75,7% dari pagu belanja negara di dalam Perpres 98 tahun 2022 sebesar Rp3.106,4 triliun.
Capaian ini naik 14,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Pada Oktober 2021, realisasi belanja negara sebesar Rp2.058,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi belanja terbesar adalah belanja nonkementerian/lembaga (K/L) yang mencapai Rp917,7 triliun atau naik 57,4% (yoy). Anggaran ini dimanfaatkan unutk penyaluran subsidi, kompensasi BBM dan listrik, pembayaran pensiun, THR serta jaminan kesehatan ASN.
"Belanja nonK/L ini telah mencapai 67,7% dari APBN kita. Subsidi dan kompensasi BBM serta listrik, ini yang menjadi dominasi dari absorber APBN kita," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (24/11).
Sementara, untuk realisasi belanja K/L sudah mencapai Rp754,1 triliun atau terkontraksi 9,5% (yoy). Belanja ini dimanfaatkan untuk belanja pegawai, kegiatan operasional K/L, penyaluran berbagai bantuan sosial maupun dari sisi belanja modal seperti peralatan/mesin, jalan, jaringan, irigasi, belanja pegawai termasuk THR dan gaji ke-13.
Kemudian, realisasi transfer ke daerah (TKD) sudah mencapai Rp 679,2 triliun atau tumbuh 5,7% (yoy). Menurut Sri Mulyani, sebagian besar jenis TKD mengalami kenaikan kinerja penyaluran karena kepatuhan Pemerintah Daerah (Pemda) yang lebih baik.
Di sisi lain, pendatapan negara pada Oktober 2022 tercatat Rp2.181,6 triliun atau naik 44,5% (yoy) dibandingkan Oktober 2021 yang sebesar Rp1.510,2 triliun.
Besarnya realisasi belanja negara ketimbang pendapatan negara membuat Anggaran Pendapatan Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp169,5 triliun per Oktober 2022. Angka itu setara dengan 0,91% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Realisasi tersebut sekaligus mengakhiri tren kinerja APBN yang mengalami surplus berturut-turut sepanjang Januari-September 2022. Alhasil, ini merupakan pertama kalinya APBN RI mengalami defisit di tahun ini.
(Baca: Pertama di Tahun Ini, APBN RI Defisit pada Oktober 2022)