Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Teluk Wondama, pada 2023 tercatat Rp1753,27 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 2,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1663,27 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 3,22%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Boalemo pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 45.324 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp39.370 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 309.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Teluk Wondama merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp547,2 ribujuta. PDRB ini pertumbuhan negatif -0,81% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp531,59 ribujuta.
Di urutan kedua adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 4,94% menjadi Rp484,02 ribujuta, sektor konstruksi tumbuh 0,99% menjadi Rp302,39 ribujuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Maybrat pada 2023)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp57,57 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 2,04% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp56,33 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Teluk Wondama pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Teluk Wondama ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 31,06%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.