Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bandung Barat, pada 2024 mencapai Rp61,24 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp56,95 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,46%.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Tojo Una Una Menurut Sektor pada 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,88 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp32.500 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 405.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor industri pengolahan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor industri pengolahan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp25,01 jutajuta. PDRB ini tumbuh 3,14%.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kabupaten Bandung Barat ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 5,56% menjadi Rp7,73 jutajuta kemudian diurutan berikutnya diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,58% menjadi Rp7,58 jutajuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Lingga pada 2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Bandung Barat, untuk urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan nilai Rp3,79 jutajuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 9,8% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp3,41 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bandung Barat pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bandung Barat ini adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 41,23%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.