Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Bukit Tinggi, pada 2024 tercatat Rp11,75 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,52% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp11,13 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,61%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Poso pada 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 140,09 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp93.968 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 92.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di Kota Bukit Tinggi merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp4,05 jutajuta. Nominal ini tumbuh 4,38% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp3,83 jutajuta.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 4,99% menjadi Rp1,19 jutajuta, sektor informasi dan komunikasi tumbuh 4,2% menjadi Rp854,87 ribujuta.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Sumenep Menurut Sektor pada 2024)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp732,37 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 7,95% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp676,51 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Bukit Tinggi pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Bukit Tinggi ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 33,47%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor transportasi dan pergudangan, sektor informasi dan komunikasi, sektor konstruksi, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.